Foto: dok.detikFinance
Singapura -
PT Nusantara Regas akan memasok 200 MMSCFD atau 1,5 juta ton LNG per
tahun kepada dua pembangkit listrik milik PT PLN (Persero) untuk
keperluan PLTGU Muara Karang dan PLTGU Tanjung Priok.
Gas ini didapat dari hasil olahan fasilitas penampung dan regasifikasi LNG terapung atau Floating Storaget and Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat yang terletak di Teluk Jakarta.
Demikian disampaikan Direktur Utama Nusantara Regas Hendra Jaya di Jurong Shipyard, Singapura (12/4/2012).
"Komitmen yang baru kita dapat dari Blok Mahakam milik Total baru 200 MMSCFD atau 1,5 juta ton LNG per tahun," kata Hendra. Dalam pasokan dari Blok Mahakam yang dimaksud di atas, Nusantara Regaas telah mendapat komitmen sebesar 11,75 juta ton selama 11 tahun dari Bontang.
Menurutnya, saat pasokan gas alam cair siap proses bertambah, hasil konversi energi gas tentu akan berlipat. Nusantara Regas sendiri masih bisa memprosesi regasifikasi LNG hingga maksimal 3 juta metrik ton LNG per tahun.
"Kami sebenarnya punya kapasitas 500 MMSCFD. Namun amannya memang di angka 400 MMSCFD, atau 3 juta metrik ton LNG per tahun. Nanti kalau pasokannya nambah, regasifikasi bisa lebih besar dan bisa dipakai oleh PLN atau pihak-pihak lain yang membutuhkan," tegasnya.
Perseroan sebagai operator FSRU Jawa Barat merupakan anak usaha PT Pertamina dan PGN dengan komposisi saham 60% milik Pertamina dan 40% milik PGN. Proyek FSRU Jawa Barat juga bertujuan untuk mendukung program pemerintah untuk melakukan diversifikasi energi guna mengatasi tantangan keberlanjutan energi di masa mendatang.
Nusantara Regas yang merupakan perusahaan patungan antara Pertamina dan Perusahaan Gas Negara (PGN) hari ini resmi melepas fasilitas penampung dan regasifikasi LNG terapung atau Floating Storaget and Regasification Unit (FSRU).
Pelepasan kapal (sailway) menandakan fasilitas penampung akan segera beroperasi, karena FSRU akan dikirim dari Singapura menuju Teluk Jakarta dalam waktu 24 jam ke depan. FSRU diperkirakan akan sampai di Teluk Jakarta pada 20 April 2012.
Pelepasan FSRU dilakukan secara langsung Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, yang juga bertindak sebagai Komisaris Utama PT Nusantara Regas. Selain itu hadir pula perwakilan pemerintah dari Kementerian ESDM, BP Migas, BPH Migas, serta Direksi PGN.
Menurut Karen, kapal yang diberi nama FSRU Jawa Barat ini akan mulai beroperasi secara bertahap pada Mei 2012. "Fasilitas ini akan menjalani tahapan cooling down & commissioning mulai akhir April. Diharapkan akan beroperasi komersial pada Mei 2012," tutur Karen.
Ia menerangkan, FSRU Jawa Barat bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam diversifikasi energi, guna mengatasi tantangan keberlanjutan energi masa mendatang.
"Dengan FSRU, Nusantara Regas juga dapat mencari pengembangan potensi bisnis lain untuk meningkatkan dan mengoptimalkan nilai FSRU tersebut," tuturnya.
Seperti diketahui, Jurong Shipyard merupakan pelaksana pembangunan FSRU tersebut, yang telah memenangkan kontrak. Jurong adalah anak perusahaan Sembcorp Marine, perusahaan galangan kapal yang berbasis di Singapura.
Permintaan gas domestik di Indonesia pada 2008 mencapai 2.000 MMSCFD. Hingga 12 tahun mendatang atau 2020 permintaan gas domesik diperkirakan akan melonjak hingga 4.500 MMSCFD. Ini disebabkan pertumbuhan kebutuhan pada pembangkit listrik, industri, pupuk, transportasi dan rumah tangga.
0 komentar:
Posting Komentar