Senin, 08 Oktober 2012

7 Fakta Menarik Rajin Nge-seks

AJANG bercinta ternyata tak sekadar penetrasi saja, tetapi merupakan ekspresi cinta terdalam dari pasangan suami istri. Anda pun dapat saling menunjukkan kasih sayang melalui pelukan, sentuhan, ciuman, atau kata-kata mesra yang menumbuhkan romantisme.

Ingin mengetahui manfaat berhubungan seks, Anda sebaiknya mengetahui beberapa fakta menarik yang dipaparkan Your Tango berikut:

Mengkilatkan rambut dan kulit 

Untuk wanita, estrogen ekstra dari orgasme membuat rambut bersinar. Keringat yang dihasilkan selama berhubungan seks bisa membersihkan pori-pori. Sehingga tak perlu terkejut bila kulit Anda tampak lebih bersinar pascaberhubungan intim. Serotonin memproduksi pijaran yang membuat kulit Anda bersinar.

Efek menenangkan

Seks sepuluh kali lebih efektif dari valium, tanpa efek samping. Selain itu, rutin bercinta bisa mengatasi hidung tersumbat. Seks adalah antihistamin alami. Seks bahkan bisa membantu melawan demam dan asma yang Anda derita. Wow!

Merampingkan bokong dan perut

Berhubungan seks secara rutin dapat merampingkan bokong dan perut Anda. Plus, bonus lainnya bisa memperbaiki postur tubuh Anda.

Meningkatkan kekebalan tubuh

Endorfin merangsang sel sistem kekebalan tubuh yang melawan penyakit. Seks juga bisa membuat Anda awet muda. Pasalnya, seks benar-benar memperlambat proses penuaan. Selain itu, seks turut menurunkan tingkat kortisol dalam aliran darah yang mana mengurangi stres dan memperlambat proses penuaan.

Perlindungan terhadap penyakit Alzheimer dan osteoporosis

Wanita yang berhubungan seks lebih sering, konon memiliki tingkat estrogen yang lebih tinggi, yang melindunginya dari penyakit Alzheimer dan osteoporosis.

Peningkatan indera penciuman
 
Setelah berhubungan seks, produksi prolaktin mengalami lonjakan. Dimana hal ini menyebabkan batang sel di otak dapat mengembangkan neuron baru di pusat bau otak (bohlam penciuman). Jadi jangan heran bila Anda menjadi sensitif mencium harum tubuh pasangan.

Menurunkan bobot tubuh

Aktivitas seks yang mengebu-gebu dapat membakar minimal dua ratus kalori. Total kalori yang dibakar hampir sama dengan berjalan selama lima belas menit di treadmill.

Kabar baik lainnya, peneliti Inggris menentukan bahwa mengonsumsi burger Big Mac sebanyak enam porsi dapat dibakar dengan berhubungan seks tiga kali dalam sepekan selama satu tahun.

Berapa Banyak Kalori Terbakar Saat Seks?

Banyak pertanyaan muncul ketika seseorang berbicara tentang seks. Salah satu yang sering dibahas adalah mengenai manfaatnya dari sisi kesehatan.

Beberapa orang beranggapan bahwa seks itu sama dengan olahraga. Bahkan, tidak sedikit yang percaya bahwa aktivitas seks dapat membakar kalori dalam tubuh. Lantas, apakah seks benar-benar bisa menjadi mesin pembakar kalori?

Carole Lieberman, MD, seorang psikiater di Beverly Hills, mengatakan, para ilmuwan telah mencoba mencari tahu selama bertahun-tahun tentang kebenaran hal itu. Para peneliti, kata Lieberman, telah berusaha untuk mengukur jumlah kalori yang terbakar saat berhubungan seks pada berbagai kesempatan, tetapi hasil yang didapat sangat bervariasi.

Lieberman mengatakan, ketika seseorang melakukan hubungan seksual, tubuh sesungguhnya sudah membakar sekitar 100 sampai 200 kalori. Namun, untuk mendapatkan hasil yang lebih besar, Anda bisa terlebih dahulu melakukan foreplay atau pemanasan. 

"Satu hal yang pasti, membakar kalori dengan cara berhubungan seks jauh lebih memuaskan ketimbang Anda mengikuti kelas pilates," kata Dr Lieberman.

Berikut ini adalah perkiraan jumlah kalori yang mungkin terbuang saat seseorang melakukan aktivitas seks, seperti diuraikan oleh Lieberman:

Ciuman

Ciuman ternyata bisa membakar kalori, meskipun hal ini sangat tergantung dari seberapa besar gairah yang Anda rasakan ketika melakukannya. Ketika berciuman, Anda bisa membakar satu sampai lima kalori per menit. Bahkan, menurut Lieberman, ciuman yang lebih intens dan panjang bisa menghabiskan sebanyak 85 kalori per jam.

"Foreplay"

Foreplay adalah waktu terbaik untuk Anda bermain-main. Seseorang yang memiliki berat 150 pon atau sekitar 68 kilogram akan membakar sekitar 25 kalori setiap 15 menit melakukan foreplay. Menurut Lieberman, jumlah kalori yang dibakar ketika foreplay besarnya sama ketika seseorang sedang melakukan jogging ringan selama 10 menit. Lieberman menyarankan, selama foreplay, seseorang harus lebih agresif dan jangan pasif.

Pijatan

Berikan sedikit pijatan kepada pasangan Anda. Selain memberikan efek relaksasi bagi tubuh dan merangsang gairah bercinta, pijatan juga dapat membantu membakar sekitar 80 kalori per jam.

Tarian nakal

Mengawali hubungan seks dengan menari bersama pasangan sepertinya menarik untuk dicoba. Untuk melakukannya, Anda tidak harus pandai menari. Bergeraklah sesuka Anda dan senyaman mungkin. Menurut Lieberman, menari dapat membakar 170 atau lebih kalori dalam setengah jam.

Orgasme berulang

"Mencapai orgasme dapat membakar 60 sampai 100 kalori tambahan," kata Lieberman. Jadi, bila Anda bisa melakukannya beberapa kali, tidak ada salahnya untuk dilakukan. Menurut Lieberman, rahasia untuk membakar kalori lebih banyak saat berhubungan seks bukanlah sesuatu yang sulit. Semua itu dapat dicapai apabila Anda melakukannya dengan penuh gairah, kehangatan, dan semangat.

13 Cara Alternatif Mengusir Sakit Kepala

Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalalgia adalah kondisi terdapatnya rasa sakit di kepala, kadang di leher bagian belakang leher atau punggung bagian atas. Gangguan sakit kepala sekilas memang terlihat sebagai suatu masalah yang sepele, namun kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas.
Ada banyak cara untuk mengatasi serangan sakit kepala, salah satunya dengan minum obat pereda nyeri. Namun ada pula beberapa cara alternatif yang bisa Anda gunakan untuk mengusir penderitaan akibat sakit kepala:

1. Biofeedback
Ini adalah suatu metode menggunakan sensor elektronik untuk memonitor fungsi tubuh seperti masalah ketegangan otot, suhu kulit, detak jantung, dan tekanan darah. Keterangan kondisi pasien biasanya akan terlihat melalui suara atau gambar di komputer. Studi menunjukkan, biofeedback sangat efektif untuk mengatasi migrain dan ketegangan di kepala. Sebuah analisis terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Headache menunjukkan terapi perilaku, seperti biofeedback, lebih hemat biaya dibandingkan pemberian resep obat.

2. Akupunktur
Dalam metode akupunktur, jarum tipis dimasukkan ke bawah lapisan kulit untuk menyetel kembali aliran energi, atau qi, di dalam tubuh. Sebuah analisis oleh para ahli yang dikenal sebagai Cochrane review menemukan,  akupunktur dapat membantu mencegah migrain akut dengan lebih sedikit efek samping. Bukti juga menunjukkan bahwa akupunktur dapat membantu orang dengan sakit kepala kronis

3. Pijat
Untuk pertolongan sementara sakit kepala, Anda bisa mencoba untuk menggosok pelipis atauleher, punggung, kepala, atau bahu. "Anda akan merasa lebih baik sementara waktu, tapi kemudian Anda harus melakukannya lagi," kata Salwa H. Hanna, MD,  pemilik dan direktur medis dari Headache Clinic of Denver. Dalam sebuah penelitian kecil, penderita migren yang mendapatkansesi pijat selama enam minggu, frekuensi migrainnya cenderung berkurang dan mendapatkan kualitas tidur lebih baik.

4. Peregangan
Lakukan peregangan untuk mengurangi otot tegang yang memberi kontribusi terhadap nyeri. Cobalah tiga gerakan ini :  gerakan leher (dagu ke depan, ke atas, dan ke samping kiri dan kanan); gerakan bahu (gerakan bahu ke atas, putar bahu ke depan dan belakang); dan leher isometrik (tangan menekan pada setiap sisi kepala). Lakukan peregangan dua kali sehari selama 20 menit per sesi. Tahan peregangan selama lima detik, relaks selama lima detik, dan ulangi setiap peregangan tiga sampai lima kali.

5. Aerobik
Latihan aerobik yang teratur, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang, dapat mengurangi intensitas dan frekuensi migrain, menurut National Pain Foundation. Sebuah penelitian kecil yang dipublikasikan dalam jurnal Headache terhadap pasien migrain yang melakukan senam teratur selama 12-minggu dengan bersepeda di dalam ruangan menunjukkan, ada peningkatan kualitas hidup dan berkurangnya angka kejadian migrain, serta intensitas nyeri.

6. Meditasi
Berbagai teknik meditasi dapat digunakan untuk memfokuskan perhatian dan menenangkan pikiran dari gangguan seperti nyeri kronis. Pada titik ini, ada sedikit data tentang efek dari meditasi pada migrain. Para peneliti di Johns Hopkins School of Medicine, di Baltimore, yang terlibat dalam percobaan klinis mencoba menentukan apakah Vipassana - teknik meditasi kuno India yang berfokus pada pikiran - dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan migrain dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Sebuah riset kecil pada penderita migrain menemukan bahwa meditasi spiritual mengurangi frekuensi sakit kepala dan toleransi nyeri yang lebih baik ketimbang meditasi sekuler dan relaksasi otot.

7.  Yoga
Sebuah penelitian kecil mengenai sakit kepala melibatkan dua kelompok pasien migrain secara acak yang ditugaskan melakukan terapi yoga selama tiga bulan. Hasilnya, dibandingkan dengan kelompok kontrol, peserta yoga lebih sedikit mengalami serangan sakit kepala. 8. Latihan relaksasi
Menarik napas panjang, santai mendengarkan musik atau menggunakan pencitraan mental, dapat membantu orang rileks dan mungkin terhindar dari sakit kepala. Temuan ini perlu penelitian lebih lanjut.
Namun, sebuah penelitian terhadap 90 penderita sakit kepala menemukan bahwa pelatihan relaksasi dapat meningkatkan kualitas tidur lebih baik ketimbang akupunktur.

9. Terapi panas dan dingin
Siapapun dapat menggunakan terapi ini. Bahkan, tidak ada risiko bagi wanita hamil dengan sakit kepala. Untuk mengurangi rasa tegang di leher, Anda bisa memberikan sensasi panas ke bagian belakang leher. Untuk sakit kepala, Anda juga dapat menempelkan es ke daerah pelipis.
Menurut penjelasan Edmund Messina, MD, dokter yang berpraktik di Michigan Headache Clinic, pembuluh arteri yang menyuplai darah ke dura (lapisan otak) letaknya di belakang lapisan tulang tipis di daerah pelipis. "Dura akan meradang pada saat Anda mengalami  migraine. Menurunkan suhu pada pembuluh darah yang melewati  area tersebut diyakini dapat meredakan rasa sakit yang timbul," ujarnya.

10. Hindari nitrat dan nitrit
Para ahli menganjurkan untuk menghindari zat-zat yang dapat merangsang sakit kepala, termasuk nitrit dan nitrat dalam daging olahan dan monosodium glutamat (MSG) yang digunakan dalam makanan sebagai penambah rasa. Beberapa obat jantung juga mengandung nitrat.
Sementara itu, kafein, alkohol, phenylethylamine (yang ditemukan dalam coklat dan keju), tiramin (ditemukan dalam kacang-kacangan dan daging fermentasi, keju, dan kedelai), dan aspartam (pemanis buatan dalam makanan banyak) adalah sebagian pemicu dari sakit kepala.

11. Botox
Suntikan Botox telah disetujui FDA untuk mengobati orang dewasa dengan migrain kronis. Dua penelitian besar yang didanai oleh Allergan (pembuat Botox), menunjukkan penurunan frekuensi sakit kepala. Tapi kelompok yang menerima suntikan plasebo menunjukkan perbaikan juga. Namun, beberapa pihak masih mempertanyakan efektivitas terapi itu. "Botox menghasilkan euforia pada mereka yang ketagihan untuk itu, tapi aku belum pernahmelihat cara kerjanya," kata Dr Messina.

12. Stimulasi transkranial magnetik
Sebuah penelitian baru menemukan, ketika pasien diberik stimulasi magnetik transkranial pada otaknya, mereka mendapat pertolongan lebih baik dalam mengatasi masalah sakit kepala ketimbang mereka yang diobati dengan plasebo. Terapi yang bersifat noninvasif ini berlangsung selama satu atau dua jam dan dilakukan di suatu klinik khusus.
Terapi dilakukan dengan cara menempatkan koil  elektromagnetik ke dekat kepala untuk mengirimkan sinyal atau gelombang. Namun demikian, stimulasi magnetik transkranial masih dianggap sebagai terapi eksperimental untuk mengobati migrain.

13. Elektroda implan

Problem sakit kepala kambuhan di masa depan mungkin akan terselesaikan dengan penggunaan elektroda yang ditanam di leher atau otak untuk meredakan nyeri.
Salah satu jenis terapi yang disebut stimulasi saraf oksipital, muncul sebagai pengobatan menjanjikan dalam pengobatan sakit kepala kluster dan migrain, meski terapi ini masih perlu dikaji melalui studi berskala besar. Dalam perawatan ini, elektroda ditanamkan di dasar tengkorak, dekat saraf oksipital.Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalalgia adalah kondisi terdapatnya rasa sakit di kepala, kadang di leher bagian belakang leher atau punggung bagian atas. Gangguan sakit kepala sekilas memang terlihat sebagai suatu masalah yang sepele, namun kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas.
Ada banyak cara untuk mengatasi serangan sakit kepala, salah satunya dengan minum obat pereda nyeri. Namun ada pula beberapa cara alternatif yang bisa Anda gunakan untuk mengusir penderitaan akibat sakit kepala:

1. Biofeedback
Ini adalah suatu metode menggunakan sensor elektronik untuk memonitor fungsi tubuh seperti masalah ketegangan otot, suhu kulit, detak jantung, dan tekanan darah. Keterangan kondisi pasien biasanya akan terlihat melalui suara atau gambar di komputer. Studi menunjukkan, biofeedback sangat efektif untuk mengatasi migrain dan ketegangan di kepala. Sebuah analisis terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Headache menunjukkan terapi perilaku, seperti biofeedback, lebih hemat biaya dibandingkan pemberian resep obat.

2. Akupunktur
Dalam metode akupunktur, jarum tipis dimasukkan ke bawah lapisan kulit untuk menyetel kembali aliran energi, atau qi, di dalam tubuh. Sebuah analisis oleh para ahli yang dikenal sebagai Cochrane review menemukan,  akupunktur dapat membantu mencegah migrain akut dengan lebih sedikit efek samping. Bukti juga menunjukkan bahwa akupunktur dapat membantu orang dengan sakit kepala kronis

3. Pijat
Untuk pertolongan sementara sakit kepala, Anda bisa mencoba untuk menggosok pelipis atauleher, punggung, kepala, atau bahu. "Anda akan merasa lebih baik sementara waktu, tapi kemudian Anda harus melakukannya lagi," kata Salwa H. Hanna, MD,  pemilik dan direktur medis dari Headache Clinic of Denver. Dalam sebuah penelitian kecil, penderita migren yang mendapatkansesi pijat selama enam minggu, frekuensi migrainnya cenderung berkurang dan mendapatkan kualitas tidur lebih baik.

4. Peregangan
Lakukan peregangan untuk mengurangi otot tegang yang memberi kontribusi terhadap nyeri. Cobalah tiga gerakan ini :  gerakan leher (dagu ke depan, ke atas, dan ke samping kiri dan kanan); gerakan bahu (gerakan bahu ke atas, putar bahu ke depan dan belakang); dan leher isometrik (tangan menekan pada setiap sisi kepala). Lakukan peregangan dua kali sehari selama 20 menit per sesi. Tahan peregangan selama lima detik, relaks selama lima detik, dan ulangi setiap peregangan tiga sampai lima kali.

5. Aerobik
Latihan aerobik yang teratur, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang, dapat mengurangi intensitas dan frekuensi migrain, menurut National Pain Foundation. Sebuah penelitian kecil yang dipublikasikan dalam jurnal Headache terhadap pasien migrain yang melakukan senam teratur selama 12-minggu dengan bersepeda di dalam ruangan menunjukkan, ada peningkatan kualitas hidup dan berkurangnya angka kejadian migrain, serta intensitas nyeri.

6. Meditasi
Berbagai teknik meditasi dapat digunakan untuk memfokuskan perhatian dan menenangkan pikiran dari gangguan seperti nyeri kronis. Pada titik ini, ada sedikit data tentang efek dari meditasi pada migrain. Para peneliti di Johns Hopkins School of Medicine, di Baltimore, yang terlibat dalam percobaan klinis mencoba menentukan apakah Vipassana - teknik meditasi kuno India yang berfokus pada pikiran - dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan migrain dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Sebuah riset kecil pada penderita migrain menemukan bahwa meditasi spiritual mengurangi frekuensi sakit kepala dan toleransi nyeri yang lebih baik ketimbang meditasi sekuler dan relaksasi otot.

7.  Yoga
Sebuah penelitian kecil mengenai sakit kepala melibatkan dua kelompok pasien migrain secara acak yang ditugaskan melakukan terapi yoga selama tiga bulan. Hasilnya, dibandingkan dengan kelompok kontrol, peserta yoga lebih sedikit mengalami serangan sakit kepala. 8. Latihan relaksasi
Menarik napas panjang, santai mendengarkan musik atau menggunakan pencitraan mental, dapat membantu orang rileks dan mungkin terhindar dari sakit kepala. Temuan ini perlu penelitian lebih lanjut.
Namun, sebuah penelitian terhadap 90 penderita sakit kepala menemukan bahwa pelatihan relaksasi dapat meningkatkan kualitas tidur lebih baik ketimbang akupunktur.

9. Terapi panas dan dingin
Siapapun dapat menggunakan terapi ini. Bahkan, tidak ada risiko bagi wanita hamil dengan sakit kepala. Untuk mengurangi rasa tegang di leher, Anda bisa memberikan sensasi panas ke bagian belakang leher. Untuk sakit kepala, Anda juga dapat menempelkan es ke daerah pelipis.
Menurut penjelasan Edmund Messina, MD, dokter yang berpraktik di Michigan Headache Clinic, pembuluh arteri yang menyuplai darah ke dura (lapisan otak) letaknya di belakang lapisan tulang tipis di daerah pelipis. "Dura akan meradang pada saat Anda mengalami  migraine. Menurunkan suhu pada pembuluh darah yang melewati  area tersebut diyakini dapat meredakan rasa sakit yang timbul," ujarnya.

10. Hindari nitrat dan nitrit
Para ahli menganjurkan untuk menghindari zat-zat yang dapat merangsang sakit kepala, termasuk nitrit dan nitrat dalam daging olahan dan monosodium glutamat (MSG) yang digunakan dalam makanan sebagai penambah rasa. Beberapa obat jantung juga mengandung nitrat.
Sementara itu, kafein, alkohol, phenylethylamine (yang ditemukan dalam coklat dan keju), tiramin (ditemukan dalam kacang-kacangan dan daging fermentasi, keju, dan kedelai), dan aspartam (pemanis buatan dalam makanan banyak) adalah sebagian pemicu dari sakit kepala.

11. Botox
Suntikan Botox telah disetujui FDA untuk mengobati orang dewasa dengan migrain kronis. Dua penelitian besar yang didanai oleh Allergan (pembuat Botox), menunjukkan penurunan frekuensi sakit kepala. Tapi kelompok yang menerima suntikan plasebo menunjukkan perbaikan juga. Namun, beberapa pihak masih mempertanyakan efektivitas terapi itu. "Botox menghasilkan euforia pada mereka yang ketagihan untuk itu, tapi aku belum pernahmelihat cara kerjanya," kata Dr Messina.

12. Stimulasi transkranial magnetik
Sebuah penelitian baru menemukan, ketika pasien diberik stimulasi magnetik transkranial pada otaknya, mereka mendapat pertolongan lebih baik dalam mengatasi masalah sakit kepala ketimbang mereka yang diobati dengan plasebo. Terapi yang bersifat noninvasif ini berlangsung selama satu atau dua jam dan dilakukan di suatu klinik khusus.
Terapi dilakukan dengan cara menempatkan koil  elektromagnetik ke dekat kepala untuk mengirimkan sinyal atau gelombang. Namun demikian, stimulasi magnetik transkranial masih dianggap sebagai terapi eksperimental untuk mengobati migrain.

13. Elektroda implan

Problem sakit kepala kambuhan di masa depan mungkin akan terselesaikan dengan penggunaan elektroda yang ditanam di leher atau otak untuk meredakan nyeri.
Salah satu jenis terapi yang disebut stimulasi saraf oksipital, muncul sebagai pengobatan menjanjikan dalam pengobatan sakit kepala kluster dan migrain, meski terapi ini masih perlu dikaji melalui studi berskala besar. Dalam perawatan ini, elektroda ditanamkan di dasar tengkorak, dekat saraf oksipital.Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalalgia adalah kondisi terdapatnya rasa sakit di kepala, kadang di leher bagian belakang leher atau punggung bagian atas. Gangguan sakit kepala sekilas memang terlihat sebagai suatu masalah yang sepele, namun kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas.
Ada banyak cara untuk mengatasi serangan sakit kepala, salah satunya dengan minum obat pereda nyeri. Namun ada pula beberapa cara alternatif yang bisa Anda gunakan untuk mengusir penderitaan akibat sakit kepala:

1. Biofeedback
Ini adalah suatu metode menggunakan sensor elektronik untuk memonitor fungsi tubuh seperti masalah ketegangan otot, suhu kulit, detak jantung, dan tekanan darah. Keterangan kondisi pasien biasanya akan terlihat melalui suara atau gambar di komputer. Studi menunjukkan, biofeedback sangat efektif untuk mengatasi migrain dan ketegangan di kepala. Sebuah analisis terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Headache menunjukkan terapi perilaku, seperti biofeedback, lebih hemat biaya dibandingkan pemberian resep obat.

2. Akupunktur
Dalam metode akupunktur, jarum tipis dimasukkan ke bawah lapisan kulit untuk menyetel kembali aliran energi, atau qi, di dalam tubuh. Sebuah analisis oleh para ahli yang dikenal sebagai Cochrane review menemukan,  akupunktur dapat membantu mencegah migrain akut dengan lebih sedikit efek samping. Bukti juga menunjukkan bahwa akupunktur dapat membantu orang dengan sakit kepala kronis

3. Pijat
Untuk pertolongan sementara sakit kepala, Anda bisa mencoba untuk menggosok pelipis atauleher, punggung, kepala, atau bahu. "Anda akan merasa lebih baik sementara waktu, tapi kemudian Anda harus melakukannya lagi," kata Salwa H. Hanna, MD,  pemilik dan direktur medis dari Headache Clinic of Denver. Dalam sebuah penelitian kecil, penderita migren yang mendapatkansesi pijat selama enam minggu, frekuensi migrainnya cenderung berkurang dan mendapatkan kualitas tidur lebih baik.

4. Peregangan
Lakukan peregangan untuk mengurangi otot tegang yang memberi kontribusi terhadap nyeri. Cobalah tiga gerakan ini :  gerakan leher (dagu ke depan, ke atas, dan ke samping kiri dan kanan); gerakan bahu (gerakan bahu ke atas, putar bahu ke depan dan belakang); dan leher isometrik (tangan menekan pada setiap sisi kepala). Lakukan peregangan dua kali sehari selama 20 menit per sesi. Tahan peregangan selama lima detik, relaks selama lima detik, dan ulangi setiap peregangan tiga sampai lima kali.

5. Aerobik
Latihan aerobik yang teratur, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang, dapat mengurangi intensitas dan frekuensi migrain, menurut National Pain Foundation. Sebuah penelitian kecil yang dipublikasikan dalam jurnal Headache terhadap pasien migrain yang melakukan senam teratur selama 12-minggu dengan bersepeda di dalam ruangan menunjukkan, ada peningkatan kualitas hidup dan berkurangnya angka kejadian migrain, serta intensitas nyeri.

6. Meditasi
Berbagai teknik meditasi dapat digunakan untuk memfokuskan perhatian dan menenangkan pikiran dari gangguan seperti nyeri kronis. Pada titik ini, ada sedikit data tentang efek dari meditasi pada migrain. Para peneliti di Johns Hopkins School of Medicine, di Baltimore, yang terlibat dalam percobaan klinis mencoba menentukan apakah Vipassana - teknik meditasi kuno India yang berfokus pada pikiran - dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan migrain dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Sebuah riset kecil pada penderita migrain menemukan bahwa meditasi spiritual mengurangi frekuensi sakit kepala dan toleransi nyeri yang lebih baik ketimbang meditasi sekuler dan relaksasi otot.

7.  Yoga
Sebuah penelitian kecil mengenai sakit kepala melibatkan dua kelompok pasien migrain secara acak yang ditugaskan melakukan terapi yoga selama tiga bulan. Hasilnya, dibandingkan dengan kelompok kontrol, peserta yoga lebih sedikit mengalami serangan sakit kepala. 8. Latihan relaksasi
Menarik napas panjang, santai mendengarkan musik atau menggunakan pencitraan mental, dapat membantu orang rileks dan mungkin terhindar dari sakit kepala. Temuan ini perlu penelitian lebih lanjut.
Namun, sebuah penelitian terhadap 90 penderita sakit kepala menemukan bahwa pelatihan relaksasi dapat meningkatkan kualitas tidur lebih baik ketimbang akupunktur.

9. Terapi panas dan dingin
Siapapun dapat menggunakan terapi ini. Bahkan, tidak ada risiko bagi wanita hamil dengan sakit kepala. Untuk mengurangi rasa tegang di leher, Anda bisa memberikan sensasi panas ke bagian belakang leher. Untuk sakit kepala, Anda juga dapat menempelkan es ke daerah pelipis.
Menurut penjelasan Edmund Messina, MD, dokter yang berpraktik di Michigan Headache Clinic, pembuluh arteri yang menyuplai darah ke dura (lapisan otak) letaknya di belakang lapisan tulang tipis di daerah pelipis. "Dura akan meradang pada saat Anda mengalami  migraine. Menurunkan suhu pada pembuluh darah yang melewati  area tersebut diyakini dapat meredakan rasa sakit yang timbul," ujarnya.

10. Hindari nitrat dan nitrit
Para ahli menganjurkan untuk menghindari zat-zat yang dapat merangsang sakit kepala, termasuk nitrit dan nitrat dalam daging olahan dan monosodium glutamat (MSG) yang digunakan dalam makanan sebagai penambah rasa. Beberapa obat jantung juga mengandung nitrat.
Sementara itu, kafein, alkohol, phenylethylamine (yang ditemukan dalam coklat dan keju), tiramin (ditemukan dalam kacang-kacangan dan daging fermentasi, keju, dan kedelai), dan aspartam (pemanis buatan dalam makanan banyak) adalah sebagian pemicu dari sakit kepala.

11. Botox
Suntikan Botox telah disetujui FDA untuk mengobati orang dewasa dengan migrain kronis. Dua penelitian besar yang didanai oleh Allergan (pembuat Botox), menunjukkan penurunan frekuensi sakit kepala. Tapi kelompok yang menerima suntikan plasebo menunjukkan perbaikan juga. Namun, beberapa pihak masih mempertanyakan efektivitas terapi itu. "Botox menghasilkan euforia pada mereka yang ketagihan untuk itu, tapi aku belum pernahmelihat cara kerjanya," kata Dr Messina.

12. Stimulasi transkranial magnetik
Sebuah penelitian baru menemukan, ketika pasien diberik stimulasi magnetik transkranial pada otaknya, mereka mendapat pertolongan lebih baik dalam mengatasi masalah sakit kepala ketimbang mereka yang diobati dengan plasebo. Terapi yang bersifat noninvasif ini berlangsung selama satu atau dua jam dan dilakukan di suatu klinik khusus.
Terapi dilakukan dengan cara menempatkan koil  elektromagnetik ke dekat kepala untuk mengirimkan sinyal atau gelombang. Namun demikian, stimulasi magnetik transkranial masih dianggap sebagai terapi eksperimental untuk mengobati migrain.

13. Elektroda implan

Problem sakit kepala kambuhan di masa depan mungkin akan terselesaikan dengan penggunaan elektroda yang ditanam di leher atau otak untuk meredakan nyeri.
Salah satu jenis terapi yang disebut stimulasi saraf oksipital, muncul sebagai pengobatan menjanjikan dalam pengobatan sakit kepala kluster dan migrain, meski terapi ini masih perlu dikaji melalui studi berskala besar. Dalam perawatan ini, elektroda ditanamkan di dasar tengkorak, dekat saraf oksipital.

4 Tips untuk Si Rambut Tipis

Tanpa kita sadari, akhir-akhir ini makin banyak rambut yang terlepas dari kepala kita. Rontok tanpa sebab yang jelas. Alhasil, kita pun mulai mengalami penipisan rambut. Tentunya, hal ini mulai mengkhawatirkan. Sebab, jelas, rambut yang tebal dan berkilau terlihat lebih indah dibandingkan rambut yang tipis.

Jika demikian keadaannya, tak ada salahnya kita menerapkan salah satu atau lebih dari solusi di bawah ini. Mahkota kita pun akan kembali menunjukkan cahayanya.

1. Konsumsi lebih banyak protein
“Rambut terbuat dari protein,” kata Philip Kingsley, seorang pakar rambut dan kulit kepala di London. Karenanya, pastikan kita tak kekurangan konsumsi senyawa ini. Pastikan kita mengonsumsi daging tanpa lemak, produk susu, ikan, telur, atau keju saat makan, demikian saran Kingsley.

2. Be gentle!
Rambut rontok tanpa sebab? Mungkin ini disebabkan karena kebiasaan kita menguncir rambut terlalu erat. Selain itu, menurut Kingsley, penipisan rambut juga bisa disebabkan karena menyisir terlalu kuat atau menarik rambut terlalu kencang saat mem-blow dry.

3. Check-up
“Terlalu banyak kadar testosteron dalam aliran darah bisa menjadi salah satu penyebab rambut rontok, “ papar seorang pakar naturopati sekaligus penulis buku Natural Choices for Women’s Health, Laurie Steelsmith, ND. Ini bisa dikurangi dengan cara mengonsumsi kedelai lebih banyak.

Selain testosteron, kerontokan rambut juga bisa dikarenakan masalah tiroid. Jadi, jangan sungkan untuk memeriksa ke dokter bila mengalami masalah tiroid.

4. Stimulasi kulit kepala
Menurut Steelsmith, rambut rontok bisa pula disebabkan karena sedikitnya darah menuju folikel rambut. Meningkatnya sirkulasi darah akan meningkatkan nutrisi ke kulit kepala sehingga rambut bisa tumbuh lebih baik. Oleh karena itu penting untuk melakukan pijatan pada kulit kepala. Gunakan teh jahe saat memijat untuk menambah sirkulasi.

Kiat Aman Menggunakan Kemasan Makanan

Kejelian konsumen penting artinya dalam menghindari makanan yang tak layak konsumsi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan masyarakat atau konsumen adalah ketelitian dalam memilih kemasan yang aman untuk kesehatan.

Masyarakat juga harus pintar dalam memilih makanan dalam kemasan serta bijaksana menggunakan kemasan yang aman, karena hal ini merupakan salah satu bentuk pengawasan terhadap kemasan pangan.

Menurut Direktur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mustofa, ada beberapa kiat sederhana bagi konsumen dalam menggunakan kemasan pangan yang aman.

Pertama, jangan menggunakan kantong plastik kresek hitam untuk mengemas makanan. Kedua, kurangi penggunaan kemasan pangan yang terbuat dari plastik untuk pangan berminyak atau berlemak. Ketiga,  jangan gunakan kemasan plastik dalam microwave kecuali sesuai anjuran, dan keempat jangan gunakan kemasan pangan yang rusak atau berubah bentuk.

Selain itu, kata Mustofa, ada juga sejumlah tips memilih kemasan pangan. Pertama,  utamakan menggunakan kemasan yang terbuat dari kaca atau keramik. Kedua, pilih kemasan yang mencantumkan logo tara pangan dan kode daur ulang, Ketiga pilih kemasan yang warnanya tidak mencolok. Keempat, ikuti petunjuk pemakain yang disarankan produsen, dan kelima jangan terkecoh dengan harga yang murah.  Keenam, hindari penggunaan plastik untuk merebus, dan jangan menggunakan botol susu untuk sterilisasi.

Mustofta juga mengimbau  masyarakat untuk lebih peduli dengan alat-alat rumah tangga yang digunakan sebagai kemasan pangan itu sendiri.
"Sebaiknya jangan merebus botol susu anak untuk alasan sterilisasi, cukup dengan menyiramnya saja dengan air panas. Selain itu, jangan gunakan sikat kawat untuk menyikat botol agar tidak merusak lapisan kemasan botol" terang Mustofa.

Ia menjelaskan, ada beberapa cara perpindahan (migrasi) zat dalam kemasan yang berpotensi menimbulkan pencemaran terhadap makanan. Migrasi tersebut di antaranya adalah permeasi atau perpindahan molekul gas dan cairan berlangsung dua arah, dan sorpsi atau perpindahan komponen pangan ke dalam makanan.