Tahun 60-an adalah era dimana umat manusia saling berlomba untuk
mencapai bulan, dimana waktu itu Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai
dua kekuatan super mencoba untuk membuktikan supremasi mereka atas yang
lain. Dalam sejarah singkat spesies kita, pendaratan di bulan telah
menjadi salah satu prestasi terbesar. Saat ini kita mencoba untuk
mencapai Mars dan berharap satu hari nanti mengadakan perjalanan terjauh
di alam semesta. Namun semua ini tidak mungkin terjadi tanpa pakaian
astronot. Astronot tidak akan selamat dari kerasnya perjalanan ruang
angkasa tanpa pakaian astronot. Jadi apa sebenarnya faktor luar biasa
dari pakaian tersebut? Jika anda tertarik untuk mengetahuinya lebih
jauh, silahkan scroll mouse anda ke bawah ini.
1. Pakaian astronot merupakan pengembangan dari pakaian terbang
Bahkan sebelum kita serius untuk mulai mempertimbangkan penerbangan ruang angkasa atau misi ke bulan, pilot pesawat tempur dan pilot penguji telah menggunakan setelan terbang untuk berada di ketinggian yang sangat tinggi. Keadaan udara di atas garis Armstrong, atau ketinggian 19.000 meter, sangat tipis sehingga anda memerlukan pakaian bertekanan untuk beroperasi pada ketinggian itu. Pakaian terbang yang awal dibuat pada tahun 1930-an menyebabkan pengembangan pakaian astronot yang digunakan tahun 60-an.
2. Pakaian astronot pertama adalah Russian SK-1
Pakaian astronot pertama yang pernah digunakan oleh manusia selama penerbangan ruang angkasa adalah Russian SK-1. Pakaian astronot ini dipakai oleh Yuri Gagarin pada tahun 1961 selama penerbangan ruang angkasa pertama yang dilakukan oleh manusia. Pakaian astronot NASA yang pertama dipakai oleh astronot mereka adalah dalam program merkuri tetapi hanya di dalam pesawat ruang angkasa saja.
3. Anda dapat bertahan di luar angkasa tanpa pakaian astronot
Berlawanan dengan kepercayaan populer, jika anda memasuki ruang angkasa tanpa pakaian astronot maka anda ternyata tidak akan mati seketika. Anda dapat bertahan hidup di ruang angkasa selama minimal 15 detik tanpa pakaian astronot apapun. Anda tidak akan sekejap membeku karena panas tubuh anda tidak bisa hilang secepat itu melalui radiasi. Darah tidak akan mendidih karena berada di dalam tekanan tubuh anda. Kulit anda akan mengembang tapi tidak seperti balon dan mungkin agak lebih seperti seorang binaraga. Anda akan terpengaruh oleh radiasi matahari tetapi tidak akan membunuh Anda.
4. Pakaian astronot bekerja dengan menyediakan tekanan yang stabil
Fungsi utama dari pakaian astronot adalah untuk menyediakan lingkungan yang bertekanan untuk tubuh anda sehingga menghentikannya dari penggelembungan. Tekanan ini dapat diberikan dengan menyediakan lapisan karet elastis seperti material dan juga dengan menggunakan oksigen bertekanan. Tekanan ini kurang dari tekanan atmosfir bumi dan memungkinkan untuk meningkatkan mobilitas astronot.
5. Pakaian astronot membutuhkan volume yang konstan
Salah satu faktor penting dari desain pakaian astronot adalah bahwa volume keseluruhan harus tetap konstan ketika astronot bergerak. Teori di balik ini adalah bahwa jika volume tidak konstan maka astronot harus melakukan pekerjaan hanya untuk menahan tangannya dalam posisi ditekuk. Pekerjaan tambahan ini dapat melelahkan sehingga untuk meminimalkan pekerjaan ini, pakaian dirancang sedemikian rupa sehingga ketika bergerak bersama volume pakaian tetap konstan.
6. Pakaian astronot memiliki kemampuan untuk menampung sampah tubuh
Apakah anda pernah berpikir apa yang akan terjadi jika anda sedang berada di ruang angkasa, dalam misi di luar pesawat dan tiba-tiba anda harus buang air kecil? Nah ini bisa menjadi masalah besar karena astronot mungkin perlu tetap berada di luar untuk waktu yang lama. Masalah ini diselesaikan dengan menyediakan kantong berisi urin. Dalam pakaian astronot ini juga terdapat air minum dalam kantong yang terpisah.
7. Pakaian astronot melindungi dari radiasi
Salah satu tujuan utama dari pakaian astronot adalah untuk melindungi astronot dari radiasi matahari. Di bumi kita dilindungi oleh serangan radiasi matahari secara terus menerus karena adanya medan magnet bumi. Tapi di ruang angkasa astronot tidak bisa menghindarinya. Pakaian astronot dirancang untuk memberikan perlindungan terbatas namun tetap tidak bisa melindungi astronot sepenuhnya.
8. Pakaian astronot Apollo memiliki sepatu boot
Gambar cetak sepatu boot Neil Armstrong yang terkenal ketika menginjakkan kaki di bulan kini telah menjadi ikon. Namun pakaian astronot yang digunakan untuk berjalan-jalan di angkasa tidak secara teknis memiliki sepatu dalam arti tradisional. Pakaian astronot Apollo harus memiliki sepatu bersol keras karena para astronot akan berjalan di permukaan bulan yang kasar.
9. Pakaian astronot tahan terhadap hantaman
Salah satu fungsi tambahan pakaian astronot adalah memberikan perlindungan dari meteorit kecil dan puing-puing lainnya yang mengambang di angkasa. Benda-benda kecil dapat bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi hingga mencapai 27.000 kilometer per jam. Pada kecepatan itu bahkan benda terkecil dapat melakukan kerugian besar bagi astronot. Jika pakaian astronot terkena hantaman dan bocor dapat menyebabkan hilangnya tekanan dan membahayakan nyawa astronot.
10. Pakaian astronot digunakan ketika berada di dalam pesawat juga
Pakaian astronot tidak saja dipakai ketika berada di luar pesawat ruang angkasa atau saat menjelajahi bulan. Mereka juga dipakai saat para astronot berada di dalam pesawat ruang angkasa selama peluncuran, kembali ke bumi, mendarat dan ketika terhubung ke stasiun ruang angkasa. Hal ini untuk berjaga-jaga sebagai standar keamanan dimana dalam kasus darurat kabin tiba-tiba kehilangan tekanan.
1. Pakaian astronot merupakan pengembangan dari pakaian terbang
Bahkan sebelum kita serius untuk mulai mempertimbangkan penerbangan ruang angkasa atau misi ke bulan, pilot pesawat tempur dan pilot penguji telah menggunakan setelan terbang untuk berada di ketinggian yang sangat tinggi. Keadaan udara di atas garis Armstrong, atau ketinggian 19.000 meter, sangat tipis sehingga anda memerlukan pakaian bertekanan untuk beroperasi pada ketinggian itu. Pakaian terbang yang awal dibuat pada tahun 1930-an menyebabkan pengembangan pakaian astronot yang digunakan tahun 60-an.
2. Pakaian astronot pertama adalah Russian SK-1
Pakaian astronot pertama yang pernah digunakan oleh manusia selama penerbangan ruang angkasa adalah Russian SK-1. Pakaian astronot ini dipakai oleh Yuri Gagarin pada tahun 1961 selama penerbangan ruang angkasa pertama yang dilakukan oleh manusia. Pakaian astronot NASA yang pertama dipakai oleh astronot mereka adalah dalam program merkuri tetapi hanya di dalam pesawat ruang angkasa saja.
3. Anda dapat bertahan di luar angkasa tanpa pakaian astronot
Berlawanan dengan kepercayaan populer, jika anda memasuki ruang angkasa tanpa pakaian astronot maka anda ternyata tidak akan mati seketika. Anda dapat bertahan hidup di ruang angkasa selama minimal 15 detik tanpa pakaian astronot apapun. Anda tidak akan sekejap membeku karena panas tubuh anda tidak bisa hilang secepat itu melalui radiasi. Darah tidak akan mendidih karena berada di dalam tekanan tubuh anda. Kulit anda akan mengembang tapi tidak seperti balon dan mungkin agak lebih seperti seorang binaraga. Anda akan terpengaruh oleh radiasi matahari tetapi tidak akan membunuh Anda.
4. Pakaian astronot bekerja dengan menyediakan tekanan yang stabil
Fungsi utama dari pakaian astronot adalah untuk menyediakan lingkungan yang bertekanan untuk tubuh anda sehingga menghentikannya dari penggelembungan. Tekanan ini dapat diberikan dengan menyediakan lapisan karet elastis seperti material dan juga dengan menggunakan oksigen bertekanan. Tekanan ini kurang dari tekanan atmosfir bumi dan memungkinkan untuk meningkatkan mobilitas astronot.
5. Pakaian astronot membutuhkan volume yang konstan
Salah satu faktor penting dari desain pakaian astronot adalah bahwa volume keseluruhan harus tetap konstan ketika astronot bergerak. Teori di balik ini adalah bahwa jika volume tidak konstan maka astronot harus melakukan pekerjaan hanya untuk menahan tangannya dalam posisi ditekuk. Pekerjaan tambahan ini dapat melelahkan sehingga untuk meminimalkan pekerjaan ini, pakaian dirancang sedemikian rupa sehingga ketika bergerak bersama volume pakaian tetap konstan.
6. Pakaian astronot memiliki kemampuan untuk menampung sampah tubuh
Apakah anda pernah berpikir apa yang akan terjadi jika anda sedang berada di ruang angkasa, dalam misi di luar pesawat dan tiba-tiba anda harus buang air kecil? Nah ini bisa menjadi masalah besar karena astronot mungkin perlu tetap berada di luar untuk waktu yang lama. Masalah ini diselesaikan dengan menyediakan kantong berisi urin. Dalam pakaian astronot ini juga terdapat air minum dalam kantong yang terpisah.
7. Pakaian astronot melindungi dari radiasi
Salah satu tujuan utama dari pakaian astronot adalah untuk melindungi astronot dari radiasi matahari. Di bumi kita dilindungi oleh serangan radiasi matahari secara terus menerus karena adanya medan magnet bumi. Tapi di ruang angkasa astronot tidak bisa menghindarinya. Pakaian astronot dirancang untuk memberikan perlindungan terbatas namun tetap tidak bisa melindungi astronot sepenuhnya.
8. Pakaian astronot Apollo memiliki sepatu boot
Gambar cetak sepatu boot Neil Armstrong yang terkenal ketika menginjakkan kaki di bulan kini telah menjadi ikon. Namun pakaian astronot yang digunakan untuk berjalan-jalan di angkasa tidak secara teknis memiliki sepatu dalam arti tradisional. Pakaian astronot Apollo harus memiliki sepatu bersol keras karena para astronot akan berjalan di permukaan bulan yang kasar.
9. Pakaian astronot tahan terhadap hantaman
Salah satu fungsi tambahan pakaian astronot adalah memberikan perlindungan dari meteorit kecil dan puing-puing lainnya yang mengambang di angkasa. Benda-benda kecil dapat bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi hingga mencapai 27.000 kilometer per jam. Pada kecepatan itu bahkan benda terkecil dapat melakukan kerugian besar bagi astronot. Jika pakaian astronot terkena hantaman dan bocor dapat menyebabkan hilangnya tekanan dan membahayakan nyawa astronot.
10. Pakaian astronot digunakan ketika berada di dalam pesawat juga
Pakaian astronot tidak saja dipakai ketika berada di luar pesawat ruang angkasa atau saat menjelajahi bulan. Mereka juga dipakai saat para astronot berada di dalam pesawat ruang angkasa selama peluncuran, kembali ke bumi, mendarat dan ketika terhubung ke stasiun ruang angkasa. Hal ini untuk berjaga-jaga sebagai standar keamanan dimana dalam kasus darurat kabin tiba-tiba kehilangan tekanan.
0 komentar:
Posting Komentar