BELEKAN atau dalam istilah medis dikenal dengan
konjungtivitis pada dasarnya adalah penyakit ringan. Namun, pada
beberapa kasus dapat berlanjut menjadi penyakit yang serius. Untuk itu,
tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter mata jika terkena
konjungtivitis.
Menurut dokter spesialis mata Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek dr. Helmi Muchtar, Sp.M., konjungtivitis adalah peradangan selaput bening pada bola mata.
’’Peradangan tersebut menyebabkan timbulnya berbagai gejala. Salah satunya mata merah. Orang awam menyebutnya belekan,” paparnya.
Mata merah atau belekan merupakan penyakit yang tidak pandang usia. Anak kecil hingga orang tua bisa terkena penyakit ini. ’’Belekan merupakan penyakit yang disebabkan infeksi bakteri, virus, jamur, dan alergi,” jelas Helmi.
Mereka yang terkena penyakit ini pertama-tama merasakan gatal pada mata, disusul perih hingga selalu mengeluarkan air. Selain itu, terasa ada yang mengganjal di mata. Garis-garis merah kemudian muncul di seluruh permukaan putih mata penderita, dan kotoran serupa nanah atau yang dikenal dengan belekan tak henti-hentinya keluar dari sudut mata. Penderita sering merasa silau bila melihat sinar.
Penyakit ini bersifat menular. Dan bila tidak ditanggulangi secara benar, dapat menimbulkan penyakit yang lebih serius.
’’Karena bila infeksi ini sudah menjalar ke kornea, akan menyebabkan penglihatan kabur,” ujar Helmi.
Banyak orang yang salah kaprah terhadap penyebaran penyakit ini. Orang awam menyangka akan tertular penyakit ini bila melihat langsung mata penderita yang merah.
’’Penularan penyakit ini melalui sentuhan atau kontak langsung dengan penderita, seperti jari yang menyentuh mata. Lalu, penderita tidak mencuci tangannya dan menyentuh orang lain seperti berjabat tangan. Kuman akan menyebar melalui cara seperti ini,” terang Helmi.
Karenanya, tidak mengherankan apabila ada salah satu anggota keluarga yang terkena penyakit ini, maka anggota keluarga yang lain sangat mudah tertular.
Oleh sebab itu, jangan menyentuh mata dengan jari, karena banyak kuman yang menempel pada jari tangan. Jika terasa gatal, gunakan kain katun lembut untuk mengusapnya. Jangan gunakan tisu, seratnya yang kasar karena terbuat dari selulosa kayu akan membuat kelopak mata iritasi. Kurang tidur juga dapat menyebabkan mudahnya mata terkena infeksi konjungtivitis.
Lebih lanjut Helmi mengatakan, pengobatan penyakit radang selaput pada mata ini disesuaikan penyebabnya.
’’Bila yang menyebabkannya bakteri, maka diberi antibiotik dan tetes mata. Bila virus, diberikan antivirus. Begitu juga dengan penyebab-penyebab lainnya,” pungkas dia.
Menurut dokter spesialis mata Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek dr. Helmi Muchtar, Sp.M., konjungtivitis adalah peradangan selaput bening pada bola mata.
’’Peradangan tersebut menyebabkan timbulnya berbagai gejala. Salah satunya mata merah. Orang awam menyebutnya belekan,” paparnya.
Mata merah atau belekan merupakan penyakit yang tidak pandang usia. Anak kecil hingga orang tua bisa terkena penyakit ini. ’’Belekan merupakan penyakit yang disebabkan infeksi bakteri, virus, jamur, dan alergi,” jelas Helmi.
Mereka yang terkena penyakit ini pertama-tama merasakan gatal pada mata, disusul perih hingga selalu mengeluarkan air. Selain itu, terasa ada yang mengganjal di mata. Garis-garis merah kemudian muncul di seluruh permukaan putih mata penderita, dan kotoran serupa nanah atau yang dikenal dengan belekan tak henti-hentinya keluar dari sudut mata. Penderita sering merasa silau bila melihat sinar.
Penyakit ini bersifat menular. Dan bila tidak ditanggulangi secara benar, dapat menimbulkan penyakit yang lebih serius.
’’Karena bila infeksi ini sudah menjalar ke kornea, akan menyebabkan penglihatan kabur,” ujar Helmi.
Banyak orang yang salah kaprah terhadap penyebaran penyakit ini. Orang awam menyangka akan tertular penyakit ini bila melihat langsung mata penderita yang merah.
’’Penularan penyakit ini melalui sentuhan atau kontak langsung dengan penderita, seperti jari yang menyentuh mata. Lalu, penderita tidak mencuci tangannya dan menyentuh orang lain seperti berjabat tangan. Kuman akan menyebar melalui cara seperti ini,” terang Helmi.
Karenanya, tidak mengherankan apabila ada salah satu anggota keluarga yang terkena penyakit ini, maka anggota keluarga yang lain sangat mudah tertular.
Oleh sebab itu, jangan menyentuh mata dengan jari, karena banyak kuman yang menempel pada jari tangan. Jika terasa gatal, gunakan kain katun lembut untuk mengusapnya. Jangan gunakan tisu, seratnya yang kasar karena terbuat dari selulosa kayu akan membuat kelopak mata iritasi. Kurang tidur juga dapat menyebabkan mudahnya mata terkena infeksi konjungtivitis.
Lebih lanjut Helmi mengatakan, pengobatan penyakit radang selaput pada mata ini disesuaikan penyebabnya.
’’Bila yang menyebabkannya bakteri, maka diberi antibiotik dan tetes mata. Bila virus, diberikan antivirus. Begitu juga dengan penyebab-penyebab lainnya,” pungkas dia.
0 komentar:
Posting Komentar