Jakarta, Setiap saya melakukan hubungan seksual
dengan lawan saya, saya merasa jarang sekali puas. Ini dikarenkaan
pasangan saya kerap lebih cepat puas (klimaks), dan di saat itu pasti
pasangan saya sudah kurang bergairah lagi untuk melakukannya mungkin
karena lelah, karena setiap ia klimaks pasangan saya selalu lemas.
Padahal menurut saya permainan kami kurang lebih baru 15 menit padahal setiap kali melakukan dan saya merasa belum puas atau masih ingin melakukannya lagi.
Pernah saat siang hari saya baru melakukan 3 kali ia sudah tidak sangup, dari sini selalu timbul pikiran saya untuk mencari pasangan lain? Apakah terdapat kelainan pada pasangan saya atau ada kelainan pada saya (hypersex)? Dan bagaimana mengatasinya? Terimakasih.
Erry (Perempuan, 23 Tahun), hry_XXXX@ymail.com
Tinggi Badan 173 Cm dan Berat Badan 85 Kg
Jawaban
Untuk pasangannya yang cepat puas saya tidak tahu berapa usia pasangan Anda. Tetapi sebenarnya, gairah seksual itu bisa dibangkitkan bersama-sama. Jadi harus mencoba untuk bermesraan dulu, kalau misalnya Anda sudah bergairah mungkin Anda maunya cepat-cepat saja pasangannya bergairah tapi kalau pasangan Anda agak lama untuk bisa bergairah Anda memang mesti tahu triknya mesti pasang strategi.
Strateginya adalah ketika Anda masih menginginkan sementara dia sudah lemas Anda mungkin sudah mulai untuk merayu, melakukan kemesraan-kemesraan jadi memang mesti usaha lagi. Karena kalau sampai pria malah dimarahi pada saat dia tidak bisa perform dia malah tidak bisa perform lagi.
Jadi keinginan Anda untuk mengganti pasangan lagi hanya karena dia tidak bisa perform bisa jadi nanti terjadi pada pasangan yang selanjutnya.
Pria butuh kepercayaan dirinya itu diangkat dan diakui sehingga performa seksualnya dia juga bisa lebih oke. Jadi pada saat dia tidak mampu klimaks untuk kedua kalinya justru dirayu, dibujuk supaya dia bisa beberapa sesi. Karena kalau begitu dia tidak mampu dia dimarahi dia malah makin tidak bisa perform.
Zoya Amirin, M.Psi
Psikolog seksual bersertifikasi yang memiliki pendidikan seksual yang berlatar belakang psikologi. Ketua dalam Komunitas Studi mengenai Perilaku Seksual, anggota dari Asosiasi Seksologi Indonesia.
Pengajar mata kuliah Kesehatan Reproduksi, Ilmu Hubungan antar manusia, Public Relation, Ilmu Komunikasi Dasar di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
Padahal menurut saya permainan kami kurang lebih baru 15 menit padahal setiap kali melakukan dan saya merasa belum puas atau masih ingin melakukannya lagi.
Pernah saat siang hari saya baru melakukan 3 kali ia sudah tidak sangup, dari sini selalu timbul pikiran saya untuk mencari pasangan lain? Apakah terdapat kelainan pada pasangan saya atau ada kelainan pada saya (hypersex)? Dan bagaimana mengatasinya? Terimakasih.
Erry (Perempuan, 23 Tahun), hry_XXXX@ymail.com
Tinggi Badan 173 Cm dan Berat Badan 85 Kg
Jawaban
Untuk pasangannya yang cepat puas saya tidak tahu berapa usia pasangan Anda. Tetapi sebenarnya, gairah seksual itu bisa dibangkitkan bersama-sama. Jadi harus mencoba untuk bermesraan dulu, kalau misalnya Anda sudah bergairah mungkin Anda maunya cepat-cepat saja pasangannya bergairah tapi kalau pasangan Anda agak lama untuk bisa bergairah Anda memang mesti tahu triknya mesti pasang strategi.
Strateginya adalah ketika Anda masih menginginkan sementara dia sudah lemas Anda mungkin sudah mulai untuk merayu, melakukan kemesraan-kemesraan jadi memang mesti usaha lagi. Karena kalau sampai pria malah dimarahi pada saat dia tidak bisa perform dia malah tidak bisa perform lagi.
Jadi keinginan Anda untuk mengganti pasangan lagi hanya karena dia tidak bisa perform bisa jadi nanti terjadi pada pasangan yang selanjutnya.
Pria butuh kepercayaan dirinya itu diangkat dan diakui sehingga performa seksualnya dia juga bisa lebih oke. Jadi pada saat dia tidak mampu klimaks untuk kedua kalinya justru dirayu, dibujuk supaya dia bisa beberapa sesi. Karena kalau begitu dia tidak mampu dia dimarahi dia malah makin tidak bisa perform.
Zoya Amirin, M.Psi
Psikolog seksual bersertifikasi yang memiliki pendidikan seksual yang berlatar belakang psikologi. Ketua dalam Komunitas Studi mengenai Perilaku Seksual, anggota dari Asosiasi Seksologi Indonesia.
Pengajar mata kuliah Kesehatan Reproduksi, Ilmu Hubungan antar manusia, Public Relation, Ilmu Komunikasi Dasar di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar