Kamis, 06 Maret 2014

10 Kecelakaan Pesawat Paling Tragis di Dunia

Kecelakaan pesawat kerap terjadi karena banyak hal. Bisa karena faktor human error, faktor teknis seperti masalah pada mesin atau sistem navigasi, juga bisa akibat faktor alam.

Kami mencatat ada puluhan kecelakaan pesawat yang memakan korban jiwa hingga ratusan. Namun, di sini kami hanya akan memaparkan 10 kecelakaan pesawat yang paling tragis.

Berikut daftar 10 kecelakaan pesawat terbang yang paling banyak menimbulkan korban tewas dalam sejarah. Tidak termasuk bencana yang disebabkan oleh bom atau akibat terorisme.


1. Korean Airlines, Penerbangan 007, 1983

Lokasi: Laut Okhatsk, dekat Pulau Moneron, Uni Soviet
Meninggal: 269 orang
Selamat: tidak ada

Headline
Pesawat Korean Airlines ini mengalami kerusakan sistem navigasi saat dalam perjalanan dari New York, AS, ke Seoul, Korea Selatan. Sesaat setelah lepas landas dari tempat transit di Anchorage, Alaska, pesawat ini menyimpang sedikit ke Utara.
Setelah menyadari melalui jalur yang salah, kru pesawat mencoba mengembalikan ke jalur yang benar. Saat itu, pesawat berada di atas pangkalan militer Uni Soviet. Pesawaat naas ini memang tak seharusnya melewati pangkalan Soviet, melainkan melewati Samudra Pasifik dan Jepang.
Radar Soviet pun menangkap keberadaan pesawat ini dan langsung menganggapnya sebagai pesawat mata-mata milik AS. Saat itu hubungan kedua negara adidaya ini memang tidak harmonis. Maka, kontan saja Soviet mengirim beberapa jet tempur Sukhoi Su-15 untuk menembaknya.
Setelah ditembak, api menyala di bagian belakang pesawat. Kemudian, pesawat itu tidak seimbang dan terbelah menjadi dua bagian. Pesawat lalu jatuh ke laut Okhatsk 12 menit kemudian.

Insiden ini menewaskan 240 penumpang dan 29 awak. Ini adalah merupakan kecelakaan terbesar dalam sejarah penerbangan Korea Selatan.

2. American Airlines, Penerbangan 191, 1979

Lokasi: Bandara O’Hare, Des Plaines, AS
Meninggal: 273 orang, termasuk 2 jiwa di darat
Selamat: tidak ada
Headline
American Airlines, Penerbangan 191 adalah sebuah pesawat McDonnell Douglas jenis DC-10 yang jatuh di kompleks Chicago. llinois, AS, saat hendak lepas landas dari Bandara Internasional O’Hare pada 25 Mei 1979.
Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 258 orang dan 13 awak ditambah dua orang di darat, dan hingga kini merupakan kecelakaan pesawat terbesar dalam sejarah penerbangan Amerika Serikat.
Pesawat itu sedang dalam perjalanan dari Chicago menuju Los Angeles dan telah bersiap lepas landas. Saat lepas landas, mesin kiri pesawat terayun-ayun dan terlepas. Dan ketika terlepas, mesin tersebut mengenai bagian depan sayap dan merusak sistem hidrolik pesawat secara keseluruhan.
Saat menyadari apa yang terjadi, pilot melambatkan kecepatan pesawat. Pesawat tersebut menjadi miring ke kiri dan jatuh di lapangan kosong dekat tempat parkir trailer di ujung landasan. Puing-puing mesin kiri pesawat ditemukan berceceran di landasan pacu sesaat setelah pesawat tersebut jatuh.

3. Iran Air, Penerbangan 655, 1988

Lokasi: Teluk Persia
Meninggal: 290 orang
Selamat: tidak ada
Headline
Ini adalah pesawat Airbus A300 komersial yang ditembak jatuh oleh rudal kapal perang AS USS Vincennes pada 3 Juli 1988 (masa akhir perang Iran-Irak), di atas Selat Hormuz, wilayah Teluk Persia. Pesawat ini tengah melakukan penerbangan dari Bandara Abbas, Iran ke Dubai, Uni Emirat Arab.
Kejadian ini menewaskan 290 penumpang dan awak kapal, termasuk 66 di antaranya adalah anak-anak. Ini merupakan angka kematian tertinggi dari semua insiden penerbangan yang melibatkan Airbus A300 di dunia.
Delapan tahun kemudian, atau tepatnya pada 1996, AS dan Iran mencapai kesepakatan dalam penyelesaian yang terkait dengan insiden itu di Mahkamah Internasional. AS setuju untuk membayar US$61.800.000 sebagai kompensansi kepada keluarga korban. Namun secara resmi, AS tidak pernah mengaku bersalah atau meminta maaf kepada Iran.
Untuk memperingatinya, kejadian ini pun diabadikan menjadi gambar desain perangko oleh
pemerintah Iran.

4. Pesawat Kargo Africa Air, 1996

Lokasi: Kinshasa, Republik Demokratik Kongo
Meninggal: kurang lebih 300 orang, termasuk 2 awak pesawat
Luka parah: 253 orang

Headline
Ini adalah kecelakaan pesawat yang paling mematikan bagi orang di darat. Tidak banyak informasi tentang kecelakaan ini, dimungkinkan karena lokasi dan ilegalitas.
Pesawat kargo Antonov 32 yang disewa oleh Rusia ini dalam kondisi kelebihan beban, kemungkinan pesawat ini membawa perlengkapan senjata untuk kelompok militer Angola.
Saat lepas landas, pesawat tidak mencapai kecepatan yang tepat, namun tetap berusaha untuk tetap terbang. Akhirnya, pesawat jatuh di pasar yang tak jauh dari lokasi lepas landas dan langsung meledak, serta menewaskan sekitar 300 orang.

5. Saudia, Penerbangan 163, 1980

Lokasi: Riyadh, Arab Saudi
Meninggal: 301 orang
Selamat: tidak ada

Headline
Pesawat bertipe Lockheed L-1011-200 TriStar milik Saudia (sekarang bernamaSaudi Arabian Airlines) lepas landas dari Riyadh International Airport di Riyadh menuju Jeddah. Sesaat setelah lepas landas, terdengar peringatan tentang asap di dalam kompartemen kargo.
Para kru menghabiskan waktu empat menit untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan, lalu akhirnya kembali ke bandara.
Kerusakan akibat api, memaksa pilot mematikan mesin bagian tengah. Pesawat mendarat dengan selamat, tetapi pesawat terus bergulir di landasan, menjauh dari kendaraan darurat yang sedang menantinya. Hal ini masih ditambah dengan pintu-pintu tidak dapat dibuka oleh petugas penyelamat sampai lima belas menit setelah pendaratan.
Akibatnya, semua penumpang dan awak pesawat tewas karena menghirup asap selama proses awal evakuasi.

6. Pesawat militer Ilyushin Il-76MD, 2003

Lokasi: Kerman, Iran
Meninggal: 302 orang
Selamat: tidak ada

Headline
Pesawat naas ini adalah pesawat angkut militer jenis Ilyushin Il-76MD milik GardaRevolusi Iran. Kecelakaan yang terjadi pada 19 Februari 2003 ini, menewaskan 302 orang, kebanyakan dari mereka anggota Garda Revolusi Iran.
Tak banyak informasi dari kecelakaan pesawat terbesar di Iran ini, namun laporan resmi mengatakan penyebab kecelakaan adalah akibat cuaca buruk, yaitu angin kencang dan kabut tebal.
Beberapa sumber berspekulasi bahwa kecelakaan itu mungkin akibat tabrakan di udara, atau adanya masalah mekanis pada mesin.

7. Turkish Airlines, Penerbangan 981, 1974

Lokasi: Hutan Ermenonville, dekat Paris, Prancis
Meninggal: 346 orang
Selamat: tidak ada

Headline
Insiden ini adalah kecelakaan pesawat dengan angka kematian tertinggi di Prancis dan dari semua kecelakaan pesawat DC-10 di dunia.
Pesawat McDonnell Douglas DC-10 milik Turki ini terbang dari Paris, Prancis, menuju London, Inggris pada 3 Maret 1974. Ketika terbang di atas kota Meaux, Prancis, terdengar suara ledakan dari pintu kargo belakang. Kemudian lantai kabin diatas kargo runtuh, menghancurkan kendali pesawat.
Pilot dan co-pilot berjuang untuk mengendalikan pesawat selama 72 detik sebelum akhirnya jatuh di hutan Ermenonville. Pesawat pun hancur dan menewaskan seluruh penumpang serta awaknya.
Menurut laporan resmi, penyebab dari kecelakaan ini adalah akibat kerusakan pintu kargo belakang.

8. Tabrakan udara di Charkhi Dadri, 1996

Lokasi: Charkhi Dadri, India
Meninggal: 349 orang
Selamat: tidak ada
Headline
Tabrakan pesawat di udara yang terjadi pada 12 November 1996 ini melibatkanBoeing 747-168B milik Saudi Arabian Airlines yang membawa 312 penumpang dengan pesawat Ilyushin Il-76TD milik Kazakhstan Airlines yang mengangkut 37 penumpang.
Insiden tabrakan udara maut ini akibat keterbatasan pilot Kazakhstan Airlines dalam berbahasa Inggris saat hendak mendarat di New Delhi, India. Saat itu, pesawat aman untuk turun hingga ketinggian 4.600 kaki, tetapi operator radio gagal menginformasikan kepada kru pesawat untuk tetap pada ketinggiannya. Akibatnya pesawat pun terus mengurangi ketinggiannya.
Di saat bersamaan, pesawat Saudi Arabian Airlines baru saja lepas landas, dan pada ketinggian 4.300 kaki tabrakan pun tak terhindarkan. Kedua pesawat langsung meledak di udara meninggalkan ribuan kepingan yang jatuh ke daratan.
Ini adalah kecelakaan di udara terbesar yang pernah ada dalam sejarah penerbangan dunia.

9. Japan Airlines, Penerbangan 123, 1985

Lokasi: Ueno, Jepang
Meninggal: 520 orang
Selamat: 4 orang
Headline
Pesawat Boeing 747SR milik Japan Airlines(JAL) ini jatuh di Gunung Takamagahara, sekitar 100 km dari Tokyo, pada 12 Agustus 1985. Sebanyak 15 awak pesawat dan 505 penumpang tewas. Dan ajaibnya ada empat penumpang yang dinyatakan selamat dalam kecelakaan tersebut.
Kecelakaan disebabkan oleh bagian ekor pesawat yang lepas sekitar 12 menit setelah lepas landas, akibatnya dinding penyekat bagian buritan pecah. Terlepasnya bagian ekor ini merusak sistem hidrolik pesawat secara keseluruhan, mengakibatkan pesawat hanya melayang-layang tak terkontrol selama sekitar 30 menit sebelum akhirnya jatuh.
Sebenarnya, pilot mencoba mencari tempat untuk melakukan pendaratan darurat. Awalnya pilot ingin kembali ke Bandara Haneda di Tokyo, tempat pesawat ini lepas landas. Namun, ketika pesawat semakin tidak terkendali, pilot mencoba terbang menuju pangkalan militer Amerika Serikat di Yokota.
Namun semua usaha tersebut sia-sia dan akhirnya pesawat jatuh di Gunung Takamagahara.

10. Musibah Tenerife, 1977

Lokasi: Bandara di Tenerife, Kepulauan Canary, Spanyol
Meninggal: 583 orang
Selamat: 61 orang
Headline
Musibah Tenerife yang menewaskan 583 orang ini terjadi pada 27 Maret 1977 pukul 17:06 waktu setempat, ketika dua Boeing 747 bertabrakan di Bandar Udara Internasional Los Rodeos di Tenerife, Kepulauan Canary, Spanyol. Hingga kini kecelakaan tersebut masih merupakan peringkat tertinggi kehilangan nyawa manusia dalam sejarah penerbangan.
Pesawat yang terlibat yaitu Pan Am, Penerbangan 1736, di bawah kendali Kapten Victor Grubbs, dan KLM, Penerbangan 4805, di bawah kendali Kapten Jacob Veldhuyzen van Zanten.
Pesawat KLM melakukan lepas landas di satu-satunya landasan pacu di bandara tersebut, menabrak pesawat Pan Am yang sedang berjalan menuju landasan yang sama.
Sebelumnya, kedua pesawat tersebut memang dialihkan menuju Bandara Los Rodeos di Tenerife, Kepulauan Canary, Spanyol menyusul terjadinya ledakan bom di sebuah toko bunga di bandara tujuan semula di Las Palmas, yang disusul dengan ancaman bom kedua.
Kedua pesawat bertabrakan ketika akan meninggalkan Tenerife kembali ke Las Palmas. Pesawat KLM melakukan take off tanpa izin dari Air Traffic Controller (ATC) bersamaan di saat pesawat Pan Am sedang menyeberangi landasan yang sama untuk bersiap berangkat.
Pilot KLM sempat mencoba memaksa pesawatnya untuk lepas landas, namun baru mencapai 100 kaki sudah menabrak pesawat Pan Am.
Jumlah korban tewas dari pesawat KLM adalah semua 234 penumpang dan 14 awaknya, sedangkan dari pesawat PanAm 9 dari 16 awak tewas dan 265 dari 317 penumpang tewas.
Investigasi menunjukkan bahwa selain usaha lepas landas KLM tanpa izin ATC, kecelakaan ini disebabkan juga oleh kebingungan pilot kedua pesawat oleh intruksi ATC yang berlogat Spanyol, serta pilot KLM tidak menggunakan bahasa standar penerbangan sehingga membingunkan petugas ATC.
Selain itu, peralatan komunikasi dan lainnya juga tidak memadai untuk mengawasi pergerakan pesawat. Kondisi ini diperparah oleh kabut tebal yang melanda daerah itu di saat kecelakaan terjadi.

0 komentar:

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ :-? #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!

Posting Komentar