Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa pesawat Sukhoi Super Jet-100
(SSJ 100), yang masih dinyatakan hilang kontak sejak Rabu sore, 9 Mei
2012, telah berkatagori layak terbang. Pesawat itu terakhir terlihat
saat menjalani demonstrasi terbang sesi kedua dengan membawa puluhan
penumpang.
Menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, Bambang S Ervan, pesawat itu telah mendapatkan izin untuk terbang di sini. Sebab, antara Rusia dan Indonesia memiliki perjanjian bilateral kelayakan penerbangan (bilateral airworthiness agreement/BAA).
"Jadi, pesawat-pesawat mereka yang sudah memiliki sertifikasi dari otoritas penerbangan sipil Rusia diperbolehkan terbang di Indonesia, begitu juga sebaliknya," kata dia kepada VIVAnews, Kamis 10 Mei 2012.
Tentunya, dia menambahkan, pesawat yang rencananya akan memperkuat armada penerbangan sipil di Indonesia tidak perlu mendapatkan sertifikasi lagi. "Pesawat kita pun di sana tidak perlu disertifikasi lagi oleh Rusia ketika hendak terbang, karena ada BAA," ujar Bambang.
Jadi, pesawat tersebut tidak minta izin terbang ke Kemenhub? "Ya, mereka tetap minta izin terbang donk," tegasnya.
Pesawat yang mengangkut 50 orang itu hilang kontak pukul 14.33 WIB. Sukhoi SSJ-100 itu hilang saat melakukan joyflight kedua.
Pesawat itu hilang setelah meminta izin turun dari ketinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki. Koordinat terakhir saat hilang kontak berada pada koordinat 06.43.08 S dan 106.43.15 BSN.
Kedatangan Sukhoi ini dalam rangka roadshow ke sejumlah negara sebagai ajang promosi. Sejumlah perusahaan penerbangan Indonesia berencana membeli pesawat yang dibuat mulai 2007 itu.
Menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, Bambang S Ervan, pesawat itu telah mendapatkan izin untuk terbang di sini. Sebab, antara Rusia dan Indonesia memiliki perjanjian bilateral kelayakan penerbangan (bilateral airworthiness agreement/BAA).
"Jadi, pesawat-pesawat mereka yang sudah memiliki sertifikasi dari otoritas penerbangan sipil Rusia diperbolehkan terbang di Indonesia, begitu juga sebaliknya," kata dia kepada VIVAnews, Kamis 10 Mei 2012.
Tentunya, dia menambahkan, pesawat yang rencananya akan memperkuat armada penerbangan sipil di Indonesia tidak perlu mendapatkan sertifikasi lagi. "Pesawat kita pun di sana tidak perlu disertifikasi lagi oleh Rusia ketika hendak terbang, karena ada BAA," ujar Bambang.
Jadi, pesawat tersebut tidak minta izin terbang ke Kemenhub? "Ya, mereka tetap minta izin terbang donk," tegasnya.
Pesawat yang mengangkut 50 orang itu hilang kontak pukul 14.33 WIB. Sukhoi SSJ-100 itu hilang saat melakukan joyflight kedua.
Pesawat itu hilang setelah meminta izin turun dari ketinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki. Koordinat terakhir saat hilang kontak berada pada koordinat 06.43.08 S dan 106.43.15 BSN.
Kedatangan Sukhoi ini dalam rangka roadshow ke sejumlah negara sebagai ajang promosi. Sejumlah perusahaan penerbangan Indonesia berencana membeli pesawat yang dibuat mulai 2007 itu.
0 komentar:
Posting Komentar