Keluarga Penumpang Pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Bandara Halim Perdanakusuma
Pesawat Sukhoi Superjet-100 yang hilang kontak sejak Rabu kemarin hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. Namun, pesawat sipil itu hilang kontak pada koordinat 06.43.08 S dan 106.43.15 BSN, di sekitar Gunung Salak.
"Koordinatnya kami belum berubah. Artinya, di ketinggian 6.000 kaki dia turun kalau treknya mengarah ke depan Gunung Salak. Artinya, Gunung Salak dengan ketinggian 7.000 kaki, kita memprediksi ke sana," ujar Kepala Humas Basarnas, Gagah Prakoso dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis 10 Mei 2012.
Gagah menuturkan, pencarian pesawat tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi, dengan cuaca yang buruk dan medan yang berat seperti gunung Salak.
"Kalau cuaca jelek tidak memungkinkan untuk pesawat. Kita sudah menggunakan empat helikopte. Efektif pencarian kan, dengan menggunakan helikopter, dengan manuver," katanya.
"Karena itu, kita manage tantangan. Kita tunggu. Jika cuaca cerah, kita masuk. Tetapi jika buruk lagi, kita keluar," tambah Gagah.
Pencarian ini, kata Gagah, melalui pengamatan. "Belum ada pesawat masuk dengan cuaca yang buruk. Kalau kita masuk dalam cuaca buruk, jadi bahaya," tuturnya.
Pagi ini, Tim SAR kembali melanjutkan pencariaan pesawat berpenumpang 50 orang itu. Tiga helikopter Basarnas dikerahkan dalam pencarian ini. Selain itu, satu helikopter Super Puma milik TNI AU juga digunakan untuk menyisir Gunung Salak
Pesawat Sukhoi Superjet-100 berpenumpang 50 orang, termasuk awak dan penumpang, yang hilang sekitar pukul 14.50 WIB di kawasan Bogor, Kamis kemarin merupakan uji coba kloter kedua. (asp)
0 komentar:
Posting Komentar