Inggris akan melakoni laga perempat final yang krusial dan sarat emosi
karena harus bertemu Juara Dunia 2006, Italia di NSK Olimpijskyj
Stadium, Kiev, Senin dinihari, 25 Juni 2012. Italia yang berada di grup C
dengan juara bertahan Euro 2008, Spanyol, berhasil menahan seri La
Furia Roja. Dan itu harusnya membuat The Three Lions waspada akan
permainan yang akan diterapkan Gli Azzuri.
Namun, Inggris akan diuntungkan akibat dua punggawa Italia, Giorgio Chiellini dan Thiago Motta, harus menepi akibat cedera. Posisi ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh Kubu Roy Hodgson untuk mendulang kemenangan.
Pengganti-pengganti dari Chiellini dan Motta nampaknya sudah disiapkan oleh Pelatih Italia, Cesare Prandelli. Mantan arsitek Fiorentina itu akan menempatkan (Leonardo) Bonucci untuk menggantikan posisi Chiellini dan (Alessandro) Diamanti akan menjadi alternatif pengganti Thiago Motta.
Kabar terkini pula penerapan skema lama Gli Azzuri dengan menempatkan tiga bek sejajar atau formasi 3-5-2 mungkin akan diganti dengan skema baru yaitu 4-3-1-2. Hal ini tentu saja mengacu kepada permainan sayap lincah Inggris dan keinginan besar seorang Prandelli untuk mematikan pergerakan Wayne Rooney yang sedang on fire.
Sementara di kubu The Three Lions tak tampak ada perubahan. Taktik dan penerapan strategi di pertandingan sebelumnya mungkin tetap digunakan sembari sedikit menambah kreativitas lagi baik dari sektor sayap maupun dari tengah.
Pelatih Roy Hodgson mengatakan, mereka tak ingin disebut tim underdog dalam laga ini. "Kami tidak underdog dengan cara apapun," kata Hodgson seperti dilansir ESPN STAR. Hal ini untuk menyangkal peluang mereka mengalahkan Italia akibat statistik pertemuan antara kedua tim selama ini.
Dari tujuh laga terakhir, Inggris menelan kekalahan empat kali, hanya menang sekali dan dua laga lainnya seri. Banyak pihak beranggapan Inggris tak lebih sebagai tim yang tidak diunggulkan.
Di lain pihak, Kapten Italia, Gianluigi Buffon, berharap pada pertandingan ini tidak akan terjadi adu penalti. "Alangkah lebih baik jika kami menyelesaikan laga ini tanpa adu penalti," ujar Buffon kepada wartawan.
Mungkin saja Buffon tidak ingin mengulangi cerita pahit ketika mereka gugur di Euro 2012 oleh Spanyol akibat adu tendangan 12 pas tersebut.
Dulu permainan Italia identik dengan permainan defensifnya. Namun sejak ditangani Cesare Prandelli permainan mereka layaknya harimau yang siap menerkam mangsanya.
Kehadiran Striker gaek asal Udinese, Antonio Di Natale, membuat lini depan Italia memiliki sosok pemimpin. Apalagi saat Mario Balotelli dan Antonio Cassano, dua striker yang punya sifat emosional tinggi berhasil mengikuti jejak Di Natale dalam menjebol gawang lawan di laga terakhir kontra Irlandia, membuat Prandelli tidak akan mengubah skema menyerang mereka saat ini.
Sementara di kubu Inggris, permainan sayap akan menjadi sektor utama untuk melakukan tusukan-tusukan yang bisa membuat lini belakang lawan kocar-kacir.
Sayap layaknya Theo Wallcott dan Ashley Young pastinya punya cara-cara jitu untuk bisa merangsek ke lini belakang lawan dan melepaskan umpan manja kepada Wayne Rooney atau Danny Wellbeck.
Jika permainan dari sayap tidak bisa membuat mereka mendulang peluang atau gol, maka alternatif lainnya memanfaatkan umpan-umpan terukur milik Steven Gerrard mungkin akan bisa merepotkan pertahanan Gli Azzuri.
Rooney dan Wellbeck punya loncatan yang baik untuk mengeksekusi bola-bola umpan dari Stevie G tersebut.
Lalu haruskah The Three Lions mematikan pergerakan bola dari Playmaker Italia,Andrea Pirlo? Ya, memang hal yang mudah dalam membuat Gli Azzuri tidak bisa mengirimkan umpan-umpan ke jantung pertahanan inggris pastinya dengan mengawal ketat pergerakan dan memutus aliran bola yang disuplai Pirlo.
Tugas mengawal Pirlo tampaknya akan diemban Scott Parker. Gelandang Tottenham Hotspur ini memang punya cara jitu mengawal setiap playmaker lawan.
Saya memprediksi laga berlangsung dengan tempo sangat cepat. Kedua tim memang mengusung permainan menyerang. Keduanya akan memanfaatkan setiap kekuatan yang dimiliki.
Jika Inggris akan memanfaatkan dua sisi sayap dan umpan terukur Stevie G, Italia juga akan menerapkan permainan seperti Inggris. Di sisi sayap mereka punya Claudio Marchisio dan mereka juga punya penyuplai bola yang baik seperti Andrea Pirlo.
NSK Olimpijskyj Stadium akan menjadi saksi, apakah Inggris akan merubah rekor pertemuan kedua tim dengan kemenangan, atau Italia akan tetap mendominasi pertemuan dengan The Three Lions.[]
Namun, Inggris akan diuntungkan akibat dua punggawa Italia, Giorgio Chiellini dan Thiago Motta, harus menepi akibat cedera. Posisi ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh Kubu Roy Hodgson untuk mendulang kemenangan.
Pengganti-pengganti dari Chiellini dan Motta nampaknya sudah disiapkan oleh Pelatih Italia, Cesare Prandelli. Mantan arsitek Fiorentina itu akan menempatkan (Leonardo) Bonucci untuk menggantikan posisi Chiellini dan (Alessandro) Diamanti akan menjadi alternatif pengganti Thiago Motta.
Kabar terkini pula penerapan skema lama Gli Azzuri dengan menempatkan tiga bek sejajar atau formasi 3-5-2 mungkin akan diganti dengan skema baru yaitu 4-3-1-2. Hal ini tentu saja mengacu kepada permainan sayap lincah Inggris dan keinginan besar seorang Prandelli untuk mematikan pergerakan Wayne Rooney yang sedang on fire.
Sementara di kubu The Three Lions tak tampak ada perubahan. Taktik dan penerapan strategi di pertandingan sebelumnya mungkin tetap digunakan sembari sedikit menambah kreativitas lagi baik dari sektor sayap maupun dari tengah.
Pelatih Roy Hodgson mengatakan, mereka tak ingin disebut tim underdog dalam laga ini. "Kami tidak underdog dengan cara apapun," kata Hodgson seperti dilansir ESPN STAR. Hal ini untuk menyangkal peluang mereka mengalahkan Italia akibat statistik pertemuan antara kedua tim selama ini.
Dari tujuh laga terakhir, Inggris menelan kekalahan empat kali, hanya menang sekali dan dua laga lainnya seri. Banyak pihak beranggapan Inggris tak lebih sebagai tim yang tidak diunggulkan.
Di lain pihak, Kapten Italia, Gianluigi Buffon, berharap pada pertandingan ini tidak akan terjadi adu penalti. "Alangkah lebih baik jika kami menyelesaikan laga ini tanpa adu penalti," ujar Buffon kepada wartawan.
Mungkin saja Buffon tidak ingin mengulangi cerita pahit ketika mereka gugur di Euro 2012 oleh Spanyol akibat adu tendangan 12 pas tersebut.
Dulu permainan Italia identik dengan permainan defensifnya. Namun sejak ditangani Cesare Prandelli permainan mereka layaknya harimau yang siap menerkam mangsanya.
Kehadiran Striker gaek asal Udinese, Antonio Di Natale, membuat lini depan Italia memiliki sosok pemimpin. Apalagi saat Mario Balotelli dan Antonio Cassano, dua striker yang punya sifat emosional tinggi berhasil mengikuti jejak Di Natale dalam menjebol gawang lawan di laga terakhir kontra Irlandia, membuat Prandelli tidak akan mengubah skema menyerang mereka saat ini.
Sementara di kubu Inggris, permainan sayap akan menjadi sektor utama untuk melakukan tusukan-tusukan yang bisa membuat lini belakang lawan kocar-kacir.
Sayap layaknya Theo Wallcott dan Ashley Young pastinya punya cara-cara jitu untuk bisa merangsek ke lini belakang lawan dan melepaskan umpan manja kepada Wayne Rooney atau Danny Wellbeck.
Jika permainan dari sayap tidak bisa membuat mereka mendulang peluang atau gol, maka alternatif lainnya memanfaatkan umpan-umpan terukur milik Steven Gerrard mungkin akan bisa merepotkan pertahanan Gli Azzuri.
Rooney dan Wellbeck punya loncatan yang baik untuk mengeksekusi bola-bola umpan dari Stevie G tersebut.
Lalu haruskah The Three Lions mematikan pergerakan bola dari Playmaker Italia,Andrea Pirlo? Ya, memang hal yang mudah dalam membuat Gli Azzuri tidak bisa mengirimkan umpan-umpan ke jantung pertahanan inggris pastinya dengan mengawal ketat pergerakan dan memutus aliran bola yang disuplai Pirlo.
Tugas mengawal Pirlo tampaknya akan diemban Scott Parker. Gelandang Tottenham Hotspur ini memang punya cara jitu mengawal setiap playmaker lawan.
Saya memprediksi laga berlangsung dengan tempo sangat cepat. Kedua tim memang mengusung permainan menyerang. Keduanya akan memanfaatkan setiap kekuatan yang dimiliki.
Jika Inggris akan memanfaatkan dua sisi sayap dan umpan terukur Stevie G, Italia juga akan menerapkan permainan seperti Inggris. Di sisi sayap mereka punya Claudio Marchisio dan mereka juga punya penyuplai bola yang baik seperti Andrea Pirlo.
NSK Olimpijskyj Stadium akan menjadi saksi, apakah Inggris akan merubah rekor pertemuan kedua tim dengan kemenangan, atau Italia akan tetap mendominasi pertemuan dengan The Three Lions.[]
0 komentar:
Posting Komentar