JIKA Anda ingin membuat pewarna makanan karamel di rumah, Anda cukup
melelehkan gula dalam panci. Namun produsen minuman bersoda, melakukan
cara yang jauh berbeda. Mereka membuat interaksi gula-amonia dalam
tekanan dan suhu yang tinggi.
Hasilnya? Sebuah warna karamel dengan "bonus" tak diinginkan siapapun: zat yang dapat memicu kanker.
Masalah muncul, kata para ahli, adalah pada zat bernama 4-MI, kontaminan yang ditemukan dalam warna karamel yang dibuat dengan cara demikian. Warna ini umum dipakai dalam minuman bersoda, yang tanpa menyebut merek, Anda pasti tahu. Inilah yang menjadi karsinogen, alias pemicu munculnya penyakit kanker.
Dalam laboratorium pemerintah Amerika Serikat dengan uji coba pada hewan, bahan initelah terbukti dapat menyebabkan leukemia, serta kanker paru-paru, hati, dan tiroid. Meskipun alternatif yang lebih aman tersedia, namun harganya empat kali lebih mahal, hal yang dihindari produsen minuman manapun, kecuali yang mau menanggung risiko merogoh kocek lebih dalam dan untung sedikit.
Di negara bagian California, pemerintah setempat berhasil memaksa produsen minuman ringan untuk menuliskan peringatan dalam kemasan kaleng produk mereka. Coca-cola dikabarkan telah melakukan reformulasi warna karamel hingga menekan tingkat 4-MI ke ambang aman.
Menurut analisis terbaru Center for Science in the Public Interest (CSPI), di wilayah tanpa aturan ini, tingkat 4-MI empat kali lebih tinggi. "Tak mungkin sepenuhnya menghilangkan karsinogen dari minuman bersoda, tapi siapapun produsennya harus menekan sekecil mungkin jumlahnya," kata direktur eksekutif IHSG, Michael F. Jacobson.
Para peneliti menemukan bahwa sampel Coke yang dijual di California berisi 4 mikrogram (mcg) 4-MI, jauh lebih rendah dari 30 mcg sebelum aturan label peringatan. Namun, Coke dijual di Brazil berisi 267 mcg per 12 ons; di Kenya terdaftar 177 mcg, sementara Coke dijual di Washington DC terkandung 144 mcg.
Food and Drug Administration (FDA)mengatakan bahan kimia tersebut masih aman, meskipun proyeksi IHSG bahwa tingkat umum dari 4-MI ditemukan di Coke dan Pepsi menjadi pemicu 15.000 kasus kanker tiap tahun. "Sulit untuk mengetahui seberapa serius masalah pewarna makanan berefek pada kesehatan," kata Marion Nestle PhD, profesor gizi, studi pangan, dan kesehatan masyarakat di Universitas New York.
Hasilnya? Sebuah warna karamel dengan "bonus" tak diinginkan siapapun: zat yang dapat memicu kanker.
Masalah muncul, kata para ahli, adalah pada zat bernama 4-MI, kontaminan yang ditemukan dalam warna karamel yang dibuat dengan cara demikian. Warna ini umum dipakai dalam minuman bersoda, yang tanpa menyebut merek, Anda pasti tahu. Inilah yang menjadi karsinogen, alias pemicu munculnya penyakit kanker.
Dalam laboratorium pemerintah Amerika Serikat dengan uji coba pada hewan, bahan initelah terbukti dapat menyebabkan leukemia, serta kanker paru-paru, hati, dan tiroid. Meskipun alternatif yang lebih aman tersedia, namun harganya empat kali lebih mahal, hal yang dihindari produsen minuman manapun, kecuali yang mau menanggung risiko merogoh kocek lebih dalam dan untung sedikit.
Di negara bagian California, pemerintah setempat berhasil memaksa produsen minuman ringan untuk menuliskan peringatan dalam kemasan kaleng produk mereka. Coca-cola dikabarkan telah melakukan reformulasi warna karamel hingga menekan tingkat 4-MI ke ambang aman.
Menurut analisis terbaru Center for Science in the Public Interest (CSPI), di wilayah tanpa aturan ini, tingkat 4-MI empat kali lebih tinggi. "Tak mungkin sepenuhnya menghilangkan karsinogen dari minuman bersoda, tapi siapapun produsennya harus menekan sekecil mungkin jumlahnya," kata direktur eksekutif IHSG, Michael F. Jacobson.
Para peneliti menemukan bahwa sampel Coke yang dijual di California berisi 4 mikrogram (mcg) 4-MI, jauh lebih rendah dari 30 mcg sebelum aturan label peringatan. Namun, Coke dijual di Brazil berisi 267 mcg per 12 ons; di Kenya terdaftar 177 mcg, sementara Coke dijual di Washington DC terkandung 144 mcg.
Food and Drug Administration (FDA)mengatakan bahan kimia tersebut masih aman, meskipun proyeksi IHSG bahwa tingkat umum dari 4-MI ditemukan di Coke dan Pepsi menjadi pemicu 15.000 kasus kanker tiap tahun. "Sulit untuk mengetahui seberapa serius masalah pewarna makanan berefek pada kesehatan," kata Marion Nestle PhD, profesor gizi, studi pangan, dan kesehatan masyarakat di Universitas New York.
0 komentar:
Posting Komentar